Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, mengatakan berkomitmen dalam pencalonan dirinya sebagai presiden, usai petahana Presiden Joe Biden menyatakan mundur dari Pilpres AS 2024.
“Saya merasa terhormat atas dukungan Presiden dan komitmen saya adalah untuk mendapatkan dan memenangkan nominasi ini,” kata Harris dalam sebuah pernyataan, usai Biden mundur.
Pada Minggu (21/7) waktu setempat, melalui media sosial Biden menyatakan mundur dari Pilpres AS demi kepentingan terbaik Partai Demokrat dan bagi negara.
“Saya memutuskan untuk tidak menerima pencalonan tersebut dan akan memfokuskan seluruh energi saya pada tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan,” kata Biden dalam surat pengunduran dirinya.
“Keputusan pertama saya sebagai calon partai pada tahun 2020 adalah memiliki Kamala Harris sebagai wakil presiden saya. Dan itu adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat. Hari ini saya memberikan dukungan penuh agar Kamala menjadi calon presiden,” kata Biden.
Berdasarkan hasil jajak pendapat terkini, Kamala Harris juga digadang sebagai pesaing yang cukup setara dengan Donald Trump dalam jajak pendapat.
Dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dilakukan pada Selasa (16/7), elektabilitas Harris sebesar 44 persen, setara dengan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump.
Selama masa jabatannya sebagai wakil presiden mendampingi Biden, Harris juga disebut mampu menangani isu-isu sensitif seperti membendung gelombang migran dari Amerika Tengah.
Hingga kini sejumlah pejabat Demokrat disebut mendukung pencalonan Harris. Mereka di antaranya Congressional Black Caucus PAC, Bill dan Hillary Clinton, dan kandidat Senat Demokrat seperti Andy Kim dari New Jersey, Angela Alsobrooks dari Maryland, dan Senator petahana Tammy Baldwin dari Wisconsin.
Meski mendapat dukungan dari Biden, masih belum pasti Kamala Harris bakal diusung oleh Partai Demokrat pada konvensi yang akan digelar pada 19 Agustus mendatang.
Ketua Komite Nasional Demokrat, Jaime Harrison, mengatakan dalam beberapa hari mendatang mereka akan melakukan “proses transparan dan tertib” untuk maju sebagai Partai Demokrat yang bersatu, dengan kandidat yang dapat mengalahkan Trump pada pemilu November nanti.
Usai pengunduran diri Biden, tim kampanye Biden-Harris telah mengubah pengajuan ke Komisi Pemilihan Umum Federal untuk mengganti nama komitenya menjadi “Harris for President”.