Presiden Prabowo Subianto meminta untuk mengurangi anggaran perjalanan luar negeri para pejabat negara sebesar 50 persen dari total anggaran yang kerap digunakan dari pos tersebut selama ini.

Prabowo merinci selama ini pos anggaran dinas luar negeri bagi pejabat negara menelan anggaran hingga US$3 miliar. Karena itu, dia ke depan akan memangkas setengahnya untuk lebih berhemat.

“Saudara-saudara, hitungan kita perjalanan luar negeri saja itu, Indonesia ini perjalanan luar negeri pejabat-pejabat, US$3 miliar. Saya minta dikurangi 50 persen saja. Kalau bisa dikurangi 50 persen, artinya kita bisa menghemat Rp15 triliun,” kata Prabowo di pembukaan sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang, NTT yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (4/12) pagi.

Prabowo mengaku sudah memerintahkan menteri keuangan untuk meneliti terkait dana perjalanan dinas luar negeri pejabat ini. Baginya, jika dikurangi maka negara dapat melakukan penghematan anggaran yang besar.

Ia pun yakin pemerintah bisa lebih efisien dalam mengelola anggaran supaya bisa dialokasikan ke sasaran lain yang lebih bermanfaat bagi rakyat banyak. Namun, ia mengatakan upaya ini butuh jiwa besar dari para pejabat negara dan para kepala daerah.

“Rp15 triliun itu berapa bendungan, berapa irigasi, berapa SD bisa kita perbaiki, berapa anak sekolah bisa kita kasih makan,” kata dia.

Prabowo juga meminta supaya para pejabat tak menggelar acara yang tak terlalu penting seperti seminar dan rapat di hotel. Baginya, para pejabat pasti sudah tahu apa saja kesulitan rakyat dan dapat mencari solusinya dengan baik.

“Tolonglah, ya, para menteri, puasa dulu, puasanya 5 tahun, kalau 5 tahun kita hemat,” kata dia.

“Jadi saya mohon juga para gubernur terpilih, bupati terpilih, ketat, efisien, kurangi yang bersifat, tidak, kritis. Kritis untuk kepentingan rakyat, kritis kepentingan langsung,” tambahnya.