Seorang petugas patwal ramai disorot usai viral karena diduga arogan di jalan saat mengawal mobil pejabat berpelat RI 36, Rabu (8/1). Kejadian itu terungkap dalam video viral beredar di media sosial dalam beberapa waktu terakhir.
Ditlantas Polda Metro Jaya memastikan sudah mendapat identitas petugas patwal, yakni Brigadir BK. Petugas yang bersangkutan juga telah diperiksa dan diberi sanksi teguran untuk lebih humanis.
“Saat ini anggota sudah dilakukan pemanggilan dan klarifikasi terkait kejadian tersebut serta diberikan sanksi teguran untuk lebih humanis pada saat melaksanakan giat pengawalan,” ucap Wadirlantas AKBP Argo melalui rilis yang diterima pada Jumat (10/1) malam.
Kemudian, polisi juga menjelaskan kronologi terkait kejadian tersebut versi petugas patwal. Peristiwa itu disebut terjadi pada Rabu (8/1) sekitar pukul 16.30 WIB di jalan Sudirman Thamrin.
Kemacetan kemudian terjadi ketika truk penambal jalan sedang berhenti di lajur tengah. Kendaraan taxi berjenis Toyota Alphard yang juga terlihat di video kemudiaan hendak menghindar ke kanan.
Namun, pada waktu yang sama, kendaraan dari sebelah kanan (Suzuki Ertiga putih) juga hendak maju, sehingga hampir mennyebabkan senggolan. Situasi itu membuat Taxi Alphard berhenti dengan jeda agak lama hingga disebut sempat berdebat.
“Dan saat itu terlihat terjadi perdebatan antara kedua kendaraan tersebut sehingga menyebabkan kemacetan,” ujar Argo.
Argo kemudian mengklaim petugas patwal segera berinisiatif untuk melerai, serta meminta kendaraan taxi Alphard agar segera maju supaya tidak memicu kemacetan.
Pada momen tersebut, petugas patwal tampak mengacungkan jari ke arah mobil taxi dan terekam dalam video, hingga disorot karena dinilai arogan.
Argo lantas meminta maaf atas gestur dari petugas patwal tersebut dan berjanji menjadikan peristiwa ini sebagai bahan evaluasi.
“Saat itu terlihat gesture anggota patwal itu sambil menunjuk seolah arogan,” ujar Argo.
“Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yang dilakukan oleh anggota dianggap tidak layak/arogan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan selanjutnya,” ucapnya menambahkan.
Ditlantas Polda Metro Jaya, kata Argo, akan meminta keterangan pengemudi mobil taxi Alphard terkait. Pihaknya akan meminta klarifikasi mengenai tindakan atau ucapan personel patwal yang dianggap tidak sopan atau arogan.
Mobil hitam berpelat nomor RI 36 itu tengah jadi sorotan usai viral di media sosial. Sebuah video menampilkan mobil itu tampak tengah menerobos kemacetan dengan pengawalan yang dianggap arogan.
Nama Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi sempat muncul karena netizen berspekulasi mobil pejabat itu ditumpangi dirinya.
Namun, Budi menegaskan dirinya tidak memakai mobil putih pelat RI 36, tapi mobil hitam berpelat nomor RI 27.9.